Thursday, March 10, 2016

makalah komunikasi pembangunan

makalah kelompok 3 komunikasi pembangunan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Di era sekarang ini, pembangunan disegala bidang sedang giatnya dilaksanakan mulai dari perkotaan hingga ketingkat pedesaan. Demi keberhasilan pembangunan tersebut maka peran serta masyarakat dalam menentukan arah pembangunan sangatlah penting agar tujuan dari pembangunan tersebut bisa mencapai sasaran, yaitu bidang-bidang pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk itu diperlukan komunikasi antara pemerintah sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembangunan. Komunikasi menjadi salah satu sarana yang sangat penting dalam menjaga interaksi dan hubungan antara masyarakat dengan lingkungan sosial maupun masyarakat dengan pemerintah. Luasnya wilayah Republik Indonesia dengan jenis geografi yang berbeda disetiap wilayahnya, serta budaya yang beragam menjadi satu masalah tersendiri dalam pembangunan dewasa ini, sebab kadangkala suatu program yang direncanakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.

    1.2 Rumusan Masalah
1.  Apakah yang dimaksud dengan komunikasi pembangunan sosial?
2. Bagaimanakah komunikasi pembangunan di Indonesia?
3. Bagaimanakah perkembangan Human Development di Indonesia?
    1.3 Tujuan
            1. Untuk mengetahui defenisi dari komunikasi pembangunan sosial.
            2. Untuk mengetahui perkembangan dari komunikasi pembangunan di Indonesia.
            3. Untuk mengetahui perkembangan human development di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Defenisi Komunikasi Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial muncul dan ramai diperdebatkan sejak awal tahun 1990-an. Topik perdebatan tidak hanya terbatas pada substansinya, tetapi juga menyangkutterminologi yang dianggap lebih tepat untuk mewakili gagasan baru itu. Ada beberapa terminologi yang ditawarkan, antara lain Pembangunan Alternatif, Pembangunan Berbasis Rakyat, Pembangunan Partisipatoris. Isu sentral dari gagasantersebut adalah mencari alternatif bagi pembangunan yang berfokus pertumbuhan, yang menempatkan uang sebagai yang paling pokok (capital centered development), berubah menjadi pembangunan sebagai proses yang manusiawi (people centered development). Kenyataan bahwa pembangunan yang sangat berfokus pertumbuhan memang telah berhasil dengan gemilang mewujudkan kemakmuran, tetapi gagal mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata, bahkan sebaliknya banyak membawa masalah yang sulit dicari pemecahannya (Tangdilintin, 1999). Wawasan yang lebih luas mengenai pembangunan sosial, mulai berkembang dan diterima secara luas pula pada tahun 1970-an, dengan berbagai varian pemikiran yang dipelopori oleh berbagai disiplin ilmu yang bebeda. Secara garis besar muncul berbagai pemikiran yang memberi makna yang berbeda terhadap pembangunan sosial. Ada yang sangat menyederhanakan sebagai identik dengan pelayanan (services), ada yang memberi makna sebagai pemenuhan kebutuhan dasar (basic need), pembangunan mandiri, pembangunan berkelanjutan, dan bahkan pembangunan etnis (ethnodevelopment).
Menurut Paiva (1977) dalam Munandar (2002), pembangunan sosial adalah development of the capacity of people to work continuosly for their own and society.s welfare. Definisi ini mewakili pemikiran pemberdayaan individu yang akhirnya secara luas dikenal dengan people centered development. Pembangunan sosial sebagai paradigma alternatif, menempatkan masyarakat sebagai pusat dari proses pembangunan dan ekonomi sebagai cara untuk melayani kebutuhan manusia. Setiap orang, pemerintah, atau lembaga apapun harus menghormati arti kehidupan manusia secara global yang bertanggung jawab terhadap generasi berikutnya dan melindungi kelangsungan lingkungan hidup.

Pada umumnya pembangunan nasional diinterpretasikan sebagai perkembangan suatu bangsa menuju perbaikan nasibnya. Masyarakat selalu berubah dan berkembang.  Salah satu pemanfaatan dari perubahan ini adalah pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan kebahagiaan manusia secara material dan spiritual. Sebab dengan melalui perkembangan manusia secara spiritual dapat diharapkn bahwa manusia indonesia akan lebih bahagia, kaya, sehingga dapat lebih menikmati hidupnya sebagai bangsa yang merdeka dan adil serta makmur sejahtera. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia.
2.      Komunikasi Pembangunan Indonesia
Dalam pengertian terbatas, komunikasi pembangunan merupakan serangkaian usaha mengkomunikasikan program-program pembangunan kepada masyarakat supaya mereka ikut serta dan memperoleh manfaat dari kegiatan pembangunan tersebut. Dalam komunikasi pembangunan yang diutamakan adalah kegiatan mendidik dan memotivasi masyarakat. Tujuannya untuk menanamkan gagasan - gagasan, sikap mental, dan mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan oleh suatu negara berkembang.
Secara pragmatis Quebral (1973), merumuskan komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang dilakukan untuk melaksanakan rencana pembangunan suatu negara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi pembangunan merupakan suatu inovasi yang diterima oleh masyarakat. Mengkaitkan peranan komunikasi pembangunan dan konsep mengenai pembangunan, Tehranian (1979) mengemukakan tiga tinjauan teoritis, yaitu teori yang hanya melihat pembangunan semata-mata sebagai proses pluralisasi masyarakat, politik dan ekonomi dari suatu bangsa yang melaksanakan pembangunan tersebut. Pandangan ini dianut oleh para ekonom dan politisi liberal.
Di abad modern ini, terutama pasca perang dunia kedua, bermunculan berbagai penemuan baru sebagai akibat kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan terjadi susul menyusul. Teknologi memberikan manusia bermacam-macam kemudahan dalam melakukan pekerjaan, dan lebih dari itu menjadikan kehidupan lebih menyenangkan dan lebih nyaman.
Melalui radio, televisi, film, dan surat kabar dapat dikatakan seluruh pelosok tanah air telah terjangkau oleh jaringan komunikasi yang menghubungkan pusat dan daerah. Pesan-pesan pembangunan dari pusat ke daerah dan sebaliknya dapat dengan mudah disiarkan oleh media tersebut diatas.
Kemajuan teknologi komunikasi jelas akan membawa dampak, baik positif maupun negatif terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Secara positif akan memberikan kemungkinan terjadinya komunikasi secara lebih baik dan luas jangkauannya. Kemajuan ini telah dirasakan manfaatnya bagi negara-negara yang sedang membangun. Dampak negatif menimbulkan masalah baru yang memudahkan timbulnya pertentangan sosial dan perubahan sistem nilai, karena adanya perbenturan sistem nilai dalam masyarakat penerima teknologi yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda. Selain itu tidak mustahil derasnya arus nilai-nilai budaya melalui media massa dapat menimbulkan perubahan berbagai sikap pada anggota masyarakat yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Bagi bangsa Indonesia masalah yang dihadapi berkaitan dengan faktor budaya adalah:
a.       Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beraneka suku bangsa dengan latar belakang kebudayaan, agama, dan sejarah yang berbeda.
b.      Masyarakat yang majemuk ini sedang mengalami pergeseran sistem nilai sebagai akibat pembangunan yang pada hakekatnya merupakan proses pembaharuan di segala sektor kehidupan.
c.       Derasnya arus informasi dan komunikasi yang dibawa oleh media massa memperlancar kontak-kontak antar kebudayaan.
d.      Pertambahan penduduk yang menuntut pertambahan sarana hidup baik dalam kuantitas, kualitas, maupun variasi.

Masalah penerapan teknologi bagi kepentingan pembangunan di Indonesia memerlukan penelaahan yang cermat dan mendalam menuju pemilihan alterantif terbaik yang dapat menghasilkan karya-karya teknologi yang tepat guna dan tepat lingkungan, berdaya guna dan berhasil guna bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Untuk itu penerapan teknologi komunikasi harus ditujukan bagi kepentingan umat manusia dan diabadikan bagi kepentingan pembangunan bangsa dan negara. Harmoko (1985) mengemukakan bahwa pesan yang disampaikan kepada khalayak haruslah :
1.      Membaca berita hangat yang isinya cocok dengan kepentingan mereka.
2.      Menggugah hati mereka sehingga gagasan dan perasaan yang disampaikan oleh si pembawa pesan sudah seperti milik si penerima pesan sendiri.
3.      Menimbulkan dorongan bertindak bagi sasaran khalayak secara spontan danpenuh kesan.




Pembangunan di Indonesia dari Masa Pemerintahan Soekarno- Jokowi
1.      Pembangunan pada masa Soekarno
Sejak Oktober 1966 pemerintah Orde Baru melakukan penataan kembali kehidupan bangsa di segala bidang, meletakkan dasar-dasar untuk kehidupan nasional yang konstitusional, demokratis dan berdasarkan hukum. Di bidang ekonomi, upaya perbaikan dimulai dengan program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Program ini dilaksanakan dengan skala prio ritas:
1.      pengendalian inflasi
2.      pencukupan kebutuhan pangan,
3.      rehabilitasi prasarana ekonomi,
4.      peningkatan ekspor, dan
5.      pencukupan kebutuhan sandang
Pada permulaan orde baru, program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
a. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan
Keberhasilan di bidang pangan yang antara lain tercermin dari tercapainya swasembadaberas pada tahun 1984 dan diakui oleh FAO pada tahun 1985, telah meningkatkan kemampuan dalam penyediaan pangan bagi penduduk Indonesia dan memperkuat ketahanan pangan nasional.Swasembada pangan ini akan terus dipertahankan secara dinamis didukung oleh upaya diversifikasipangan.
      Meningkatnya derajat pendidikan dan juga kesehatan mempunyai dampak terhadap
peningkatan kualitas peranan wanita dalam pembangunan. Derajat pendidikan wanita dari tahun ke tahun terus meningkat yang ditunjukkan oleh makin banyaknya wanita yang menempuh pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Pada tingkat SD jumlah murid wanita sudah hampir sama dengan murid laki-laki dengan rasio lebih dari 0.90. Pada tingkat SLTP, SLTA, dan PT rasio tersebut telahmencapai berturut-turut 0,89, 0,84, dan 0,63, dan terus meningkat.

c.         Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Berbagai upaya peningkatan teknologi terutama di bidang pertanian dan kesehatan telah membuahkan hasil selama PJP I dan dua tahun pertama Repelita VI telah membuahkan hasil.Keberhasilan lain yang dapat dicatat adalah meningkatnya kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam industri manufaktur, mulai dari industri dengan teknologi sederhana sampai industri canggih seperti pesawat terbang.
d.      Bidang Hukum
Agar hukum dapat dijalankan berdasarkan peraturan- peraturan yang berla ku, telah pula dilakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat luas maupun kepada aparat pemerintah. Perbaikan aparatur hukum terus menerus dilakukan meskipun belum mencapai hasil yang optimal, dan belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan keadilan masyarakat.
e.       Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
Pembangunan politik selama PJP I dan dua tahun Repelita VI telah dapat mewujudkan
tingkat stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga memungkinkan pelaksanaan
pembangunan nasional yang menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin baik.
Pembangunan politik juga telah mendorong terciptanya iklim keterbukaan yang bertanggung jawab serta makin mantapnya pelaksanaan demokrasi Pancasila.
f.       Bidang Pertahanan Keamanan
Stabilitas keamanan di dalam negeri merupakan tulang punggung upaya pembangunan
nasional. Dalam hal ini manunggalnya ABRI dengan rakyat dan mantapnya dwi fungsi ABRI merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan selama PJP I sampai pertengahan pelaksanaan Repelita VI sekarang ini. Pembangunan pertahanan keamanan terus dilakukan sesuai dengan Sishankamrata, dan dengan terus memperkuat kemampuan ABRI dalam melaksanakan kedua fungsinya.


2. Masa pemerintahan Soeharto
Pada masa kepemimpinan Soeharto, Soeharto mempunyai program pembangunan jangka pendek yang disebut Pelita (pembangunan lima tahun). Trilogi pembangunan adalah sebagai berikut : - Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia - Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi - Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis Upaya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya tidak mungkin tercapai tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak mungkin dapat dicapai tanpa adanya stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Unsur-unsur dalam Trilogi pembangunan adalah : A. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, berarti bahwa pembangunan itu harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah tanah air, serta hasil-hasilnya harus dapat dirasakan oleh seluruh rakyat secara adil dan merata. B. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 3. Harus tetap dijaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dengan bidang-bidang pembangunan lainnya C. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

3. Masa Pemerintahan B.J Habibie
a.       Bidang Ekonomi,
Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mulai positif pada Triwulan I dan II tahun 1999. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami pemulihan. Untuk mewadahi reformasi ekonomi telah diberlakukan beberapa Undang-Undang yang mendukung persaingan sehat, seperti UU Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat dan UU Perlindungan Konsumen. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie untuk meperbaiki perekonomian Indonesia antaranya :
·         Merekapitulasi perbankan
·         Merekonstruksi perekonomian Indonesia.
·         Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
·         Manaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di bawah Rp.10.000,-
·         Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF.
b.      Bidang Politik
Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
c.       bidang pertahanan dan keamanan
Pada masa pemerintahan habibie yaitu Mengatasi masalah dwi fungsi ABRI. ABRI akan mengadakan reposisi secara bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan mundur dari dunia politik dan akan memusatkan perhatian pada pertahanan Negara.
d.      Bidang social dan budaya
Pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa demonstrasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demonstrasi tersebut.
e.       Bidang ideology
Habibie menunjukkan perhatiannya terhadap keinginan bangsa untuk lebih mengerti dan menerapkan prinsip umum demokrasi. Perhatiannya didasarkan pada pengamatan Habibie pada pemerintahan Orde Lama dan sebagai pejabat pada masa Orde Baru, dimana telah mengarahkan beliau untuk mempelajari situasi yang ada.
4. Masa pemerintahan Megawati
a.     Politik
1.      Membentuk Kabinet Gotong-Royong
2.      Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
3.      Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004.



b. Ekonomi
1. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita indonesia tinggal US$465. Presiden megawati      berhasil menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.
2. Tak sampai sebulan dilantik kurs melonjak ke Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus membaik hingga melejit ke angka 800.
3.  Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.
4.    Memperbaiki kinerja ekspor.
5.    Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
6.    Kebijakan privatisasi BUMN.
7.    Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
8. Secara faktual, pemerintahan Megawati menjalankan kebijakan privatisasi berdasarkan desakan dari luar, khsusunya IMF dan bank dunia.
9. Selain itu, pertimbangan melakukan privatisasi dijaman megawati adalah untuk mencari pendanaan untuk menutupi deficit APBN..
10.  Pada periode 1991-2001, pemerintah Indonesia 14 kali memprivatisasi BUMN. Yang terprivatisasi 12 BUMN.
11.  Pada masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik luar negeri tidak begitu determinis di bawah kendali sebuah negara.
12.  Di masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan diluar blok AS dan sekutunya, seperti kerjasama pembelian pesawat Sukhoi dengan Rusia dan kerjasama perdagangan dengan China.

C. Sosial
Depdiknas telah merekrut 4110 guru baru untuk persiapan ditempatkan di Aceh dan menyiapkan sekitar 3000 guru aktif dari daerah lain untuk mengajar di daerah konflik seluruh Aceh. Sedikitnya 506 bangunan sekolah di seluruh MAD terbakar, atau 10% dari total bangunan sekolah di seluruh NAD. Rehabilitasi fisik sekolah baru akan dimulai awal 2004 dan diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun serta dana lebih dari Rp 300 miliar untuk menyelesaikannya.
d.    Budaya
      Pada masa ini Indonesia berpegang pada kebudayaan indonesia.
f.       Pertahanan dan Keamanan
Salah satu cara dalam pertahanan dan keamanan yang dilakukan Presiden Megawati Soekarnoputri yaitu dengan mendirikan Akademi Intelegent yang pertama kali.
Pada pemerintahan Megawati ini terjadi peristiwa lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan dari Indonesia dan masuk ke wilayah negara Malaysia.
g.      Ideologi Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Indonesia menggunakan ideologi pancasila.

4. Pada Masa Pemerintahan SBY
Keberhasilan pembangunan Indonesia, telah menuai berbagai prestasi dan penghargaan dalam skala global. Antara lain, sebuah laporan resmi dari pemerintah AS bertajuk “Global Trend 2025: A Transformed World”, yang dilansir bulan November tahun lalu, secara eksplisit menyebutkan bahwa Indonesia bersama dengan Iran dan Turki akan menjadi pilar kekuatan ekonomi dunia setelah India, Cina, Brasil dan Russia pada tahun 2025.
Pertama, menetapkan subsidi untuk bantuan sosial yang sangat besar di tahun 2009 yang mencapai Rp. 79 trilyun.
Kedua, di samping meningkatkan anggaran, pemerintah juga telah melakukan upaya untuk pengarusutamaan (mainstreaming) program kemiskinan dalam PNPM.
Ketiga, sesungguhnya dana yang dikucurkan dalam berbagai program penanggulangan kemiskinan hanya salah satu elemen dari program penanggulangan kemiskinan.

5.      Pada Masa pemerintahan Jokowi
6.      Rinciannya antara lain :

1. Pembangunan jalan baru 2.650 kilometer (km).
2. Pembangunan jalan tol 1.000 Km.
3. Pemeliharaan jalan 46.770 Km.
4. Pembangunan 15 bandara baru.
5. Pengadaan 20 pesawat perintis.
6. Pengembangan bandara untuk pelayanan kargo udara di 6 lokasi.
7. Pembangunan 24 pelabuhan baru.
8. Pengadaan 26 kapal barang perintis.
9. Pengadaan 2 kapal ternak.
10. Pengadaan 500 unit kapal rakyat.
11. Pembangunan jalur kereta api 3.258 Km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
12. Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi.
13. Pengadaan kapal penyeberangan perintis 50 unit.
14. Pembangunan BRT di 29 kota.
15. Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan perkotaan terdiri 6 kota metropolitan, 17 kota besar.
16. Pembangunan 30 waduk baru dan 33 PLTA.
17. Pembangunan atau peningkatan jaringan irigasi 1 juta hektare (ha).
18. Rehabilitasi 3,3 juta ha jaringan irigasi.
19. Pembangunan dua kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel.
20. Perluasan kilang minyak 2 lokasi di Cilacap dan Balongan.




3.      Human Development
Konsep human development atau pembangunan manusia dibahas oleh UNDP untuk pertama kalinya pada era kotemporer dalam Human Development Report 1990. Konsep ini menunjukan bahwa tujuan utama pembangunan adalah untuk menguntungkan manusia - masyarakat, maka high national income dan growth tidak secara langsung menjaminkan human development, karena terkadang hanya mementingkan pihak elit politis dan ekonomi. Gagasan model pembangunan manusia adalah untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat untuk menikmati hidup yang panjang, sehat dan kreatif.
Dengan merujuk kepada Mahbub Haq (1995) Pemahaman human development menunjukan 5 karakteristik dan 4 komponen yang membentuknya.
Dapat durangkum sebagai berikut:
1. Pertama human development memusatkan perhatian pada manusia ( people in the center of the stage), sehingga pendekatan pembangunan itu dikatakan sebagai alternatif bagi rakyat. Semua proses pembangunan dipertanyakan bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi secera aktif dan juga mendapatkan manfaat dari pembangunan.
2. Kedua menekankan kepada kedua sisi yang dimiliki pembangunan manuusia, yaitu formation of human capabilities (peningkatan health, knowledge dan skills); dan people use of acquired capabilities (untuk pekerjaan, kegiatan produktif, partisipasi dalam urusan politik,dll) . Hal itu bermaksud bahwa proses pembangunan seharusnya memperdaya masyarakat dengan menyediakan berbagai institusi atau prasarana untuk meningkatkan kapabilitas manusia, sehingga mereka mampu berkreativitas di tengah masyarakat untuk juga mendorong pembangunan.
3. Ciri ketiga adalah bahwa untuk memperluas pilihan bagi rakyat diperlukan means, yaitu pertumbuhan ekonomi, terutama melalui peningkatan Gross National Product. Namun pertumbuhan ekonomi tidak otomatis memberi kesejahteraan masyarakat, tetapi harus didistribusikan secara merata melalui kebijakan yang jelas.
4. Keempat, human development merupakan sebuah teori dan pendekatan yang menggabungkan pembangunan ekonomi, sosial dan politik. Perhatian tidak hanya terfokus kepada faktor ekonomi tetapi kepada semua faktor yang menyangkut suatu society.

Pendapatan per orang maupun pendapatan nasional memang merupakan jalan untuk memperoleh kebutuhan lainnya. Tapi pendapatan semata-mata bukan merupakan tujuan akhir, melainkan hanya alat untuk mencapai yang dituju. “pembangunan manusia, jauh lebih luas dari sekedar naik turunnya pendapatan nasional.
Sesungguhnya yang hendak dibangun adalah manusia. Karena itu hasil ataupun manfaat pembangunan harus pada manusianya. Sedangkan yang lain-lain merupakan alat untuk tercapainya tujuan, yaitu kemanfaatan pada diri manusia. Dari sinilah berasal istilah human development atau pembangunan manusia yang diartikan sebagai memperbesar pilihan-pilihan yang tersedia bagi manusia.
Pembangunan manusia mempunyai dua sisi, yaitu :
1.      Pembentukan kemampuan-kemampuan manusia (humaan capabilities) seperti peningkatan kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan;
2.      Penggunaan dari kemampuan yang telah diperoleh itu, untuk bersenang-senang, keperluan produktif, atau untuk aktif dalam urusan budaya, sosial, dan politik.
Pada tahun 1990 United Nations Development programme (UNDP) menerbitkan laporan pembangunan manusia (Humaan Development Report) yang pertama, berisi laporan pencapaian setiap negara dalam membangun manusia.
Ada tiga elemen penting yang menjadi fokus pengukuran pembangunan manusia, yaitu :
1.      Panjang umur (longevity). Indikatornya adalah tingkat harapan hidup (life expectancy). Hidup yang panjang dinilai berharga, serta sejumlah manfaat tidak langsung lainnya seperti gizi yang memadai, dan kesehatan yang baik adalah berkaitan erat dengan tingkat harapan hidup yang tinggi.
2.      Pengetahuan (knowledge). Indikatornya tingkat melek huruf (literacy rate)
3.      Standar hidup yang pantas (decent living standars). Elemen ini yang paling sukar diukur. Untuk saat ini indikator yang dipakai adalh pendapatn per kapita riel dari pendapatan bruto domestik (GDP)
Dengan menggunakan indeks pembangunan manusia (Human Development Index), setiap negara diberi score berdasarkan posisi masing-masing dalam setiap bidang yang dijadikan kriteria pengukuran. Berdasarkan perolehan score masing-masing, maka tiap negara diketahui dimana letaknya dalam urutan keseluruhan. Dengan demikian diketahui peringkat (ranking) seluruh negara didunia dalam pencapaian masing-masing untuk pembangunan manusia. Urutan ranking menunjukan bahwa tidak selalu pendapatn perkapita yang tinggi otomatis menghasilkan pembangunan manusia yang tinggi pula. Beberapa negara yang pendapatan per kapitanya rendah namun berhasil mencapai tingkat pembangunan manusia yang cukup baik. Laporan ini diterbitkan setiap tahun.
Setelah 30 tahun berlangsung pengukuran indeks pembangunan manusia telah terjadi kemajuan yang mengesankan. Ternyata jumlah penduduk dunia yang tingkat pembangunan manusianya meningkat telah bertambah.
Jumlah penduduk diseluruh dunia menurut golongan indeks pembangunan manusia
High human development                   650 juta                       900 juta
Medium human development             1,6 milyar                    3,5 milyar
Low human development                   1,1 milyar                    500 juta
Sumber: HDI 2001
        Jumlah orang yang berada pada tingkat high human development telah bertambah sekitar 50% selama tigapuluh tahun, sedangkan pada tingkat medium, pertumbuhannya lebih dari dua kali lipat, dan pada tingkat low human development telah berkurang lebih menjadi kurang dari separuh.
      Sejak terbit pada tahun 1990 laporan pembangunan manusia telah mempublikasikan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai suatu ukuran komposit dari pembangunan manusia. Setelah itu ada tiga indeks yang dikembangkan untuk melengkapinya yaitu : indeks kemiskinan manusia (human poverty index), indeks yang berkaitan dengan gender (gender-related development index) dan ukuran pemberdayaan gender (gender empowerment measure).
     Indeks kemiskinan manusia mencerminkan distribusi kemajuan dan mmengukur yang masih ada. IKM mengukur deprivasi untuk dimensi yang sama dengan pembangunan manusiaa yang mendasar seperti IPM. Indeks pembangunan berkaitan gender mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indiktor yng sama dengan IPM, tapi menangkap ketidaaksetaraan pencapaian antara pria dan wanita.
   


1 comment: