makalah kelompok 3 komunikasi pembangunan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di
era sekarang ini, pembangunan disegala bidang sedang giatnya dilaksanakan mulai
dari perkotaan hingga ketingkat pedesaan. Demi keberhasilan pembangunan
tersebut maka peran serta masyarakat dalam menentukan arah pembangunan
sangatlah penting agar tujuan dari pembangunan tersebut bisa mencapai sasaran,
yaitu bidang-bidang pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang
menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk itu diperlukan komunikasi antara
pemerintah sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai
sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa
benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Keberhasilan
pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembangunan. Komunikasi menjadi
salah satu sarana yang sangat penting dalam menjaga interaksi dan hubungan
antara masyarakat dengan lingkungan sosial maupun masyarakat dengan pemerintah.
Luasnya wilayah Republik Indonesia dengan jenis geografi yang berbeda disetiap
wilayahnya, serta budaya yang beragam menjadi satu masalah tersendiri dalam
pembangunan dewasa ini, sebab kadangkala suatu program yang direncanakan tidak
sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi
pembangunan sosial?
2.
Bagaimanakah komunikasi pembangunan di Indonesia?
3.
Bagaimanakah perkembangan Human Development di Indonesia?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui defenisi dari komunikasi pembangunan sosial.
2. Untuk mengetahui perkembangan
dari komunikasi pembangunan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan
human development di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Defenisi
Komunikasi Pembangunan Sosial
Pembangunan
sosial muncul dan ramai diperdebatkan sejak awal tahun 1990-an. Topik
perdebatan tidak hanya terbatas pada substansinya, tetapi juga
menyangkutterminologi yang dianggap lebih tepat untuk mewakili gagasan baru
itu. Ada beberapa terminologi yang ditawarkan, antara lain Pembangunan
Alternatif, Pembangunan Berbasis Rakyat, Pembangunan Partisipatoris. Isu
sentral dari gagasantersebut adalah mencari alternatif bagi pembangunan yang
berfokus pertumbuhan, yang menempatkan uang sebagai yang paling pokok (capital
centered development), berubah menjadi pembangunan sebagai proses yang
manusiawi (people centered development). Kenyataan bahwa
pembangunan yang sangat berfokus pertumbuhan memang telah berhasil dengan
gemilang mewujudkan kemakmuran, tetapi gagal mewujudkan kesejahteraan yang
lebih merata, bahkan sebaliknya banyak membawa masalah yang sulit dicari
pemecahannya (Tangdilintin, 1999). Wawasan yang lebih luas mengenai pembangunan
sosial, mulai berkembang dan diterima secara luas pula pada tahun 1970-an,
dengan berbagai varian pemikiran yang dipelopori oleh berbagai disiplin ilmu
yang bebeda. Secara garis besar muncul berbagai pemikiran yang memberi makna
yang berbeda terhadap pembangunan sosial. Ada yang sangat menyederhanakan
sebagai identik dengan pelayanan (services), ada yang memberi makna
sebagai pemenuhan kebutuhan dasar (basic need), pembangunan
mandiri, pembangunan berkelanjutan, dan bahkan pembangunan etnis (ethnodevelopment).
Menurut Paiva (1977) dalam Munandar (2002),
pembangunan sosial adalah development of the capacity of people to work
continuosly for their own and society.s welfare. Definisi ini
mewakili pemikiran pemberdayaan individu yang akhirnya secara luas dikenal
dengan people centered development. Pembangunan sosial sebagai paradigma
alternatif, menempatkan masyarakat sebagai pusat dari proses pembangunan dan
ekonomi sebagai cara untuk melayani kebutuhan manusia. Setiap orang,
pemerintah, atau lembaga apapun harus menghormati arti kehidupan manusia secara
global yang bertanggung jawab terhadap generasi berikutnya dan melindungi
kelangsungan lingkungan hidup.
Pada
umumnya pembangunan nasional diinterpretasikan sebagai perkembangan suatu
bangsa menuju perbaikan nasibnya. Masyarakat selalu berubah dan
berkembang. Salah satu pemanfaatan dari
perubahan ini adalah pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan kebahagiaan
manusia secara material dan spiritual. Sebab dengan melalui perkembangan
manusia secara spiritual dapat diharapkn bahwa manusia indonesia akan lebih
bahagia, kaya, sehingga dapat lebih menikmati hidupnya sebagai bangsa yang
merdeka dan adil serta makmur sejahtera. Pembangunan nasional dilaksanakan
dalam rangka pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat indonesia.
2.
Komunikasi
Pembangunan Indonesia
Dalam pengertian terbatas, komunikasi pembangunan
merupakan serangkaian usaha mengkomunikasikan program-program pembangunan
kepada masyarakat supaya mereka ikut serta dan memperoleh manfaat dari kegiatan
pembangunan tersebut. Dalam komunikasi pembangunan yang diutamakan adalah
kegiatan mendidik dan memotivasi masyarakat. Tujuannya untuk menanamkan gagasan
- gagasan, sikap mental, dan mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan oleh
suatu negara berkembang.
Secara pragmatis Quebral (1973), merumuskan
komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang dilakukan untuk melaksanakan
rencana pembangunan suatu negara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
komunikasi pembangunan merupakan suatu inovasi yang diterima oleh masyarakat.
Mengkaitkan peranan komunikasi pembangunan dan konsep mengenai pembangunan,
Tehranian (1979) mengemukakan tiga tinjauan teoritis, yaitu teori yang hanya
melihat pembangunan semata-mata sebagai proses pluralisasi masyarakat, politik
dan ekonomi dari suatu bangsa yang melaksanakan pembangunan tersebut. Pandangan
ini dianut oleh para ekonom dan politisi liberal.
Di abad modern ini, terutama pasca perang dunia
kedua, bermunculan berbagai penemuan baru sebagai akibat kemajuan teknologi
yang berkembang pesat dan terjadi susul menyusul. Teknologi memberikan manusia
bermacam-macam kemudahan dalam melakukan pekerjaan, dan lebih dari itu
menjadikan kehidupan lebih menyenangkan dan lebih nyaman.
Melalui radio, televisi, film, dan surat kabar dapat
dikatakan seluruh pelosok tanah air telah terjangkau oleh jaringan komunikasi
yang menghubungkan pusat dan daerah. Pesan-pesan pembangunan dari pusat ke
daerah dan sebaliknya dapat dengan mudah disiarkan oleh media tersebut diatas.
Kemajuan teknologi komunikasi jelas akan membawa
dampak, baik positif maupun negatif terhadap kehidupan sosial budaya
masyarakat. Secara positif akan memberikan kemungkinan terjadinya komunikasi
secara lebih baik dan luas jangkauannya. Kemajuan ini telah dirasakan
manfaatnya bagi negara-negara yang sedang membangun. Dampak negatif menimbulkan
masalah baru yang memudahkan timbulnya pertentangan sosial dan perubahan sistem
nilai, karena adanya perbenturan sistem nilai dalam masyarakat penerima
teknologi yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda. Selain itu tidak
mustahil derasnya arus nilai-nilai budaya melalui media massa dapat menimbulkan
perubahan berbagai sikap pada anggota masyarakat yang mempunyai latar belakang
kebudayaan yang berbeda.
Bagi
bangsa Indonesia masalah yang dihadapi berkaitan dengan faktor budaya adalah:
a. Masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beraneka suku bangsa
dengan latar belakang kebudayaan, agama, dan sejarah yang berbeda.
b. Masyarakat
yang majemuk ini sedang mengalami pergeseran sistem nilai sebagai akibat
pembangunan yang pada hakekatnya merupakan proses pembaharuan di segala sektor
kehidupan.
c. Derasnya
arus informasi dan komunikasi yang dibawa oleh media massa memperlancar
kontak-kontak antar kebudayaan.
d. Pertambahan
penduduk yang menuntut pertambahan sarana hidup baik dalam kuantitas, kualitas,
maupun variasi.
Masalah penerapan teknologi bagi kepentingan pembangunan
di Indonesia memerlukan penelaahan yang cermat dan mendalam menuju pemilihan
alterantif terbaik yang dapat menghasilkan karya-karya teknologi yang tepat
guna dan tepat lingkungan, berdaya guna dan berhasil guna bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat. Untuk itu penerapan teknologi komunikasi harus ditujukan
bagi kepentingan umat manusia dan diabadikan bagi kepentingan pembangunan
bangsa dan negara. Harmoko (1985) mengemukakan bahwa pesan yang disampaikan
kepada khalayak haruslah :
1. Membaca
berita hangat yang isinya cocok dengan kepentingan mereka.
2. Menggugah
hati mereka sehingga gagasan dan perasaan yang disampaikan oleh si pembawa
pesan sudah seperti milik si penerima pesan sendiri.
3.
Menimbulkan dorongan bertindak bagi
sasaran khalayak secara spontan danpenuh kesan.
Pembangunan
di Indonesia dari Masa Pemerintahan Soekarno- Jokowi
1.
Pembangunan
pada masa Soekarno
Sejak Oktober
1966 pemerintah Orde Baru melakukan penataan kembali kehidupan bangsa di segala
bidang, meletakkan dasar-dasar untuk kehidupan nasional yang konstitusional,
demokratis dan berdasarkan hukum. Di bidang ekonomi, upaya perbaikan dimulai
dengan program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Program ini dilaksanakan
dengan skala prio ritas:
1. pengendalian
inflasi
2. pencukupan
kebutuhan pangan,
3. rehabilitasi
prasarana ekonomi,
4. peningkatan
ekspor, dan
5. pencukupan
kebutuhan sandang
Pada
permulaan orde baru, program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan
ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
a. Bidang
Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan
Keberhasilan di bidang pangan yang antara lain tercermin dari tercapainya
swasembadaberas pada tahun 1984 dan diakui oleh FAO pada tahun 1985, telah
meningkatkan kemampuan dalam penyediaan pangan bagi penduduk Indonesia dan
memperkuat ketahanan pangan nasional.Swasembada pangan ini akan terus
dipertahankan secara dinamis didukung oleh upaya diversifikasipangan.
Meningkatnya derajat pendidikan dan juga kesehatan mempunyai dampak terhadap
peningkatan kualitas peranan wanita dalam pembangunan. Derajat pendidikan wanita dari tahun ke tahun terus meningkat yang ditunjukkan oleh makin banyaknya wanita yang menempuh pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Pada tingkat SD jumlah murid wanita sudah hampir sama dengan murid laki-laki dengan rasio lebih dari 0.90. Pada tingkat SLTP, SLTA, dan PT rasio tersebut telahmencapai berturut-turut 0,89, 0,84, dan 0,63, dan terus meningkat.
Meningkatnya derajat pendidikan dan juga kesehatan mempunyai dampak terhadap
peningkatan kualitas peranan wanita dalam pembangunan. Derajat pendidikan wanita dari tahun ke tahun terus meningkat yang ditunjukkan oleh makin banyaknya wanita yang menempuh pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Pada tingkat SD jumlah murid wanita sudah hampir sama dengan murid laki-laki dengan rasio lebih dari 0.90. Pada tingkat SLTP, SLTA, dan PT rasio tersebut telahmencapai berturut-turut 0,89, 0,84, dan 0,63, dan terus meningkat.
c. Bidang Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
Berbagai upaya peningkatan teknologi terutama di bidang pertanian dan
kesehatan telah membuahkan hasil selama PJP I dan dua tahun pertama Repelita VI
telah membuahkan hasil.Keberhasilan lain yang dapat dicatat adalah meningkatnya
kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam industri manufaktur, mulai dari
industri dengan teknologi sederhana sampai industri canggih seperti pesawat
terbang.
d. Bidang
Hukum
Agar hukum dapat dijalankan berdasarkan peraturan- peraturan yang berla
ku, telah pula dilakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat luas maupun kepada
aparat pemerintah. Perbaikan aparatur hukum terus menerus dilakukan meskipun
belum mencapai hasil yang optimal, dan belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan
keadilan masyarakat.
e. Bidang
Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
Pembangunan
politik selama PJP I dan dua tahun Repelita VI telah dapat mewujudkan
tingkat stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga memungkinkan pelaksanaan
pembangunan nasional yang menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin baik.
Pembangunan politik juga telah mendorong terciptanya iklim keterbukaan yang bertanggung jawab serta makin mantapnya pelaksanaan demokrasi Pancasila.
tingkat stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga memungkinkan pelaksanaan
pembangunan nasional yang menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin baik.
Pembangunan politik juga telah mendorong terciptanya iklim keterbukaan yang bertanggung jawab serta makin mantapnya pelaksanaan demokrasi Pancasila.
f. Bidang
Pertahanan Keamanan
Stabilitas
keamanan di dalam negeri merupakan tulang punggung upaya pembangunan
nasional. Dalam hal ini manunggalnya ABRI dengan rakyat dan mantapnya dwi fungsi ABRI merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan selama PJP I sampai pertengahan pelaksanaan Repelita VI sekarang ini. Pembangunan pertahanan keamanan terus dilakukan sesuai dengan Sishankamrata, dan dengan terus memperkuat kemampuan ABRI dalam melaksanakan kedua fungsinya.
nasional. Dalam hal ini manunggalnya ABRI dengan rakyat dan mantapnya dwi fungsi ABRI merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan selama PJP I sampai pertengahan pelaksanaan Repelita VI sekarang ini. Pembangunan pertahanan keamanan terus dilakukan sesuai dengan Sishankamrata, dan dengan terus memperkuat kemampuan ABRI dalam melaksanakan kedua fungsinya.
2. Masa pemerintahan Soeharto
Pada masa kepemimpinan Soeharto,
Soeharto mempunyai program pembangunan jangka pendek yang disebut Pelita
(pembangunan lima tahun). Trilogi pembangunan adalah sebagai berikut : -
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia - Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi -
Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis Upaya pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya tidak mungkin tercapai tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak mungkin dapat dicapai tanpa
adanya stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Unsur-unsur dalam Trilogi
pembangunan adalah : A. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, berarti
bahwa pembangunan itu harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah tanah
air, serta hasil-hasilnya harus dapat dirasakan oleh seluruh rakyat secara adil
dan merata. B. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 3. Harus tetap dijaga
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dengan bidang-bidang pembangunan
lainnya C. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
3. Masa
Pemerintahan B.J Habibie
a.
Bidang Ekonomi,
Masa
pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses
pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mulai positif pada Triwulan I dan II
tahun 1999. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami
pemulihan. Untuk mewadahi reformasi ekonomi telah diberlakukan beberapa Undang-Undang
yang mendukung persaingan sehat, seperti UU Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Tidak Sehat dan UU Perlindungan Konsumen. Ada beberapa hal yang
dilakukan oleh pemerintahan Habibie untuk meperbaiki perekonomian Indonesia
antaranya :
·
Merekapitulasi perbankan
·
Merekonstruksi perekonomian Indonesia.
·
Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
·
Manaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat hingga di bawah Rp.10.000,-
·
Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang
diisyaratkan oleh IMF.
b.
Bidang Politik
Presiden
Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie membentuk kabinet baru yang
dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang
menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar,
PPP, dan PDI.
c.
bidang pertahanan dan keamanan
Pada masa
pemerintahan habibie yaitu Mengatasi masalah dwi fungsi ABRI. ABRI akan
mengadakan reposisi secara bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara
bertahap akan mundur dari dunia politik dan akan memusatkan perhatian pada
pertahanan Negara.
d.
Bidang social dan budaya
Pada masa
pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya di muka umum.
Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan
pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa demonstrasi
hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk
melakukan demonstrasi tersebut.
e.
Bidang ideology
Habibie
menunjukkan perhatiannya terhadap keinginan bangsa untuk lebih mengerti dan
menerapkan prinsip umum demokrasi. Perhatiannya didasarkan pada pengamatan
Habibie pada pemerintahan Orde Lama dan sebagai pejabat pada masa Orde Baru,
dimana telah mengarahkan beliau untuk mempelajari situasi yang ada.
4. Masa pemerintahan Megawati
a. Politik
1.
Membentuk
Kabinet Gotong-Royong
2.
Mendirikan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
3.
Mengadakan
pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004.
b. Ekonomi
1. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita indonesia tinggal
US$465. Presiden megawati berhasil
menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.
2. Tak sampai sebulan dilantik kurs melonjak ke Rp
8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus membaik
hingga melejit ke angka 800.
3. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan menekan nilai inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang
sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah
menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan
pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.
4. Memperbaiki
kinerja ekspor.
5. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris
Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
6. Kebijakan privatisasi BUMN.
7. Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi)
8. Secara faktual, pemerintahan Megawati menjalankan kebijakan privatisasi
berdasarkan desakan dari luar, khsusunya IMF dan bank dunia.
9. Selain itu,
pertimbangan melakukan privatisasi dijaman megawati adalah untuk mencari
pendanaan untuk menutupi deficit APBN..
10. Pada periode 1991-2001, pemerintah
Indonesia 14 kali memprivatisasi BUMN. Yang terprivatisasi 12 BUMN.
11. Pada masa pemerintahan
Megawati, kerjasama ekonomi dan politik luar negeri tidak begitu determinis di
bawah kendali sebuah negara.
12. Di masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik juga
dilakukan diluar blok AS dan sekutunya, seperti kerjasama pembelian pesawat
Sukhoi dengan Rusia dan kerjasama perdagangan dengan China.
C. Sosial
Depdiknas telah merekrut 4110 guru
baru untuk persiapan ditempatkan di Aceh dan menyiapkan sekitar 3000 guru aktif
dari daerah lain untuk mengajar di daerah konflik seluruh Aceh. Sedikitnya 506
bangunan sekolah di seluruh MAD terbakar, atau 10% dari total bangunan sekolah
di seluruh NAD. Rehabilitasi fisik sekolah baru akan dimulai awal 2004 dan
diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun serta dana lebih dari Rp 300 miliar
untuk menyelesaikannya.
d. Budaya
Pada masa ini Indonesia berpegang pada kebudayaan indonesia.
f.
Pertahanan dan Keamanan
Salah satu cara dalam pertahanan dan keamanan yang dilakukan Presiden
Megawati Soekarnoputri yaitu dengan mendirikan Akademi Intelegent yang pertama
kali.
Pada
pemerintahan Megawati ini terjadi peristiwa lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan dari Indonesia dan masuk ke wilayah negara Malaysia.
g.
Ideologi Pada masa
pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Indonesia menggunakan ideologi
pancasila.
4. Pada Masa
Pemerintahan SBY
Keberhasilan pembangunan Indonesia, telah menuai berbagai prestasi dan
penghargaan dalam skala global. Antara lain, sebuah laporan resmi dari
pemerintah AS bertajuk “Global Trend 2025: A Transformed World”, yang dilansir
bulan November tahun lalu, secara eksplisit menyebutkan bahwa Indonesia bersama
dengan Iran dan Turki akan menjadi pilar kekuatan ekonomi dunia setelah India,
Cina, Brasil dan Russia pada tahun 2025.
Pertama, menetapkan subsidi untuk bantuan sosial yang sangat besar di tahun
2009 yang mencapai Rp. 79 trilyun.
Kedua, di samping
meningkatkan anggaran, pemerintah juga telah melakukan upaya untuk
pengarusutamaan (mainstreaming) program kemiskinan dalam PNPM.
Ketiga,
sesungguhnya dana yang dikucurkan dalam berbagai program penanggulangan
kemiskinan hanya salah satu elemen dari program penanggulangan kemiskinan.
5. Pada
Masa pemerintahan Jokowi
6. Rinciannya
antara lain :
1. Pembangunan jalan baru 2.650 kilometer (km).
2. Pembangunan jalan tol 1.000 Km.
3. Pemeliharaan jalan 46.770 Km.
4. Pembangunan 15 bandara baru.
5. Pengadaan 20 pesawat perintis.
6. Pengembangan bandara untuk pelayanan kargo udara di 6 lokasi.
7. Pembangunan 24 pelabuhan baru.
8. Pengadaan 26 kapal barang perintis.
9. Pengadaan 2 kapal ternak.
10. Pengadaan 500 unit kapal rakyat.
11. Pembangunan jalur kereta api 3.258 Km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
12. Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi.
13. Pengadaan kapal penyeberangan perintis 50 unit.
14. Pembangunan BRT di 29 kota.
15. Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan perkotaan terdiri 6 kota metropolitan, 17 kota besar.
16. Pembangunan 30 waduk baru dan 33 PLTA.
17. Pembangunan atau peningkatan jaringan irigasi 1 juta hektare (ha).
18. Rehabilitasi 3,3 juta ha jaringan irigasi.
19. Pembangunan dua kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel.
20. Perluasan kilang minyak 2 lokasi di Cilacap dan Balongan.
1. Pembangunan jalan baru 2.650 kilometer (km).
2. Pembangunan jalan tol 1.000 Km.
3. Pemeliharaan jalan 46.770 Km.
4. Pembangunan 15 bandara baru.
5. Pengadaan 20 pesawat perintis.
6. Pengembangan bandara untuk pelayanan kargo udara di 6 lokasi.
7. Pembangunan 24 pelabuhan baru.
8. Pengadaan 26 kapal barang perintis.
9. Pengadaan 2 kapal ternak.
10. Pengadaan 500 unit kapal rakyat.
11. Pembangunan jalur kereta api 3.258 Km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
12. Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi.
13. Pengadaan kapal penyeberangan perintis 50 unit.
14. Pembangunan BRT di 29 kota.
15. Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan perkotaan terdiri 6 kota metropolitan, 17 kota besar.
16. Pembangunan 30 waduk baru dan 33 PLTA.
17. Pembangunan atau peningkatan jaringan irigasi 1 juta hektare (ha).
18. Rehabilitasi 3,3 juta ha jaringan irigasi.
19. Pembangunan dua kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel.
20. Perluasan kilang minyak 2 lokasi di Cilacap dan Balongan.
3.
Human
Development
Konsep
human development atau pembangunan manusia dibahas oleh UNDP untuk
pertama kalinya pada era kotemporer dalam Human Development Report 1990. Konsep
ini menunjukan bahwa tujuan utama pembangunan adalah untuk menguntungkan
manusia - masyarakat, maka high national income dan growth tidak
secara langsung menjaminkan human development, karena terkadang hanya
mementingkan pihak elit politis dan ekonomi. Gagasan model pembangunan manusia
adalah untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat untuk
menikmati hidup yang panjang, sehat dan kreatif.
Dengan merujuk kepada Mahbub Haq (1995) Pemahaman human
development menunjukan 5 karakteristik dan 4 komponen yang membentuknya.
Dapat
durangkum sebagai berikut:
1.
Pertama human development memusatkan
perhatian pada manusia ( people in the center of the stage),
sehingga pendekatan pembangunan itu dikatakan sebagai alternatif bagi rakyat.
Semua proses pembangunan dipertanyakan bagaimana masyarakat dapat
berpartisipasi secera aktif dan juga mendapatkan manfaat dari pembangunan.
2.
Kedua menekankan kepada kedua sisi yang dimiliki pembangunan manuusia, yaitu formation
of human capabilities (peningkatan health, knowledge dan skills);
dan people use of acquired capabilities (untuk pekerjaan, kegiatan
produktif, partisipasi dalam urusan politik,dll) . Hal itu bermaksud bahwa
proses pembangunan seharusnya memperdaya masyarakat dengan menyediakan berbagai
institusi atau prasarana untuk meningkatkan kapabilitas manusia, sehingga
mereka mampu berkreativitas di tengah masyarakat untuk juga mendorong
pembangunan.
3.
Ciri ketiga adalah bahwa untuk memperluas pilihan bagi rakyat diperlukan means,
yaitu pertumbuhan ekonomi, terutama melalui peningkatan Gross National
Product. Namun pertumbuhan ekonomi tidak otomatis memberi kesejahteraan
masyarakat, tetapi harus didistribusikan secara merata melalui kebijakan yang
jelas.
4.
Keempat, human development merupakan sebuah teori dan pendekatan yang
menggabungkan pembangunan ekonomi, sosial dan politik. Perhatian tidak hanya
terfokus kepada faktor ekonomi tetapi kepada semua faktor yang menyangkut suatu
society.
Pendapatan
per orang maupun pendapatan nasional memang merupakan jalan untuk memperoleh
kebutuhan lainnya. Tapi pendapatan semata-mata bukan merupakan tujuan akhir,
melainkan hanya alat untuk mencapai yang dituju. “pembangunan manusia, jauh
lebih luas dari sekedar naik turunnya pendapatan nasional.
Sesungguhnya
yang hendak dibangun adalah manusia. Karena itu hasil ataupun manfaat
pembangunan harus pada manusianya. Sedangkan yang lain-lain merupakan alat
untuk tercapainya tujuan, yaitu kemanfaatan pada diri manusia. Dari sinilah
berasal istilah human development atau pembangunan manusia yang diartikan
sebagai memperbesar pilihan-pilihan yang tersedia bagi manusia.
Pembangunan manusia mempunyai dua
sisi, yaitu :
1. Pembentukan
kemampuan-kemampuan manusia (humaan capabilities) seperti peningkatan
kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan;
2. Penggunaan
dari kemampuan yang telah diperoleh itu, untuk bersenang-senang, keperluan
produktif, atau untuk aktif dalam urusan budaya, sosial, dan politik.
Pada
tahun 1990 United Nations Development programme (UNDP) menerbitkan laporan
pembangunan manusia (Humaan Development Report) yang pertama, berisi laporan
pencapaian setiap negara dalam membangun manusia.
Ada
tiga elemen penting yang menjadi fokus pengukuran pembangunan manusia, yaitu :
1. Panjang
umur (longevity). Indikatornya adalah tingkat harapan hidup (life expectancy).
Hidup yang panjang dinilai berharga, serta sejumlah manfaat tidak langsung
lainnya seperti gizi yang memadai, dan kesehatan yang baik adalah berkaitan
erat dengan tingkat harapan hidup yang tinggi.
2. Pengetahuan
(knowledge). Indikatornya tingkat melek huruf (literacy rate)
3. Standar
hidup yang pantas (decent living standars). Elemen ini yang paling sukar
diukur. Untuk saat ini indikator yang dipakai adalh pendapatn per kapita riel
dari pendapatan bruto domestik (GDP)
Dengan
menggunakan indeks pembangunan manusia (Human Development Index), setiap negara
diberi score berdasarkan posisi masing-masing dalam setiap bidang yang
dijadikan kriteria pengukuran. Berdasarkan perolehan score masing-masing, maka
tiap negara diketahui dimana letaknya dalam urutan keseluruhan. Dengan demikian
diketahui peringkat (ranking) seluruh negara didunia dalam pencapaian
masing-masing untuk pembangunan manusia. Urutan ranking menunjukan bahwa tidak
selalu pendapatn perkapita yang tinggi otomatis menghasilkan pembangunan
manusia yang tinggi pula. Beberapa negara yang pendapatan per kapitanya rendah
namun berhasil mencapai tingkat pembangunan manusia yang cukup baik. Laporan
ini diterbitkan setiap tahun.
Setelah
30 tahun berlangsung pengukuran indeks pembangunan manusia telah terjadi
kemajuan yang mengesankan. Ternyata jumlah penduduk dunia yang tingkat
pembangunan manusianya meningkat telah bertambah.
Jumlah penduduk diseluruh dunia
menurut golongan indeks pembangunan manusia
High human development 650 juta 900 juta
Medium human
development 1,6 milyar 3,5 milyar
Low human development 1,1 milyar 500 juta
Sumber:
HDI 2001
Jumlah orang yang berada pada tingkat
high human development telah bertambah sekitar 50% selama tigapuluh tahun,
sedangkan pada tingkat medium, pertumbuhannya lebih dari dua kali lipat, dan
pada tingkat low human development telah berkurang lebih menjadi kurang dari
separuh.
Sejak terbit pada tahun 1990 laporan
pembangunan manusia telah mempublikasikan indeks pembangunan manusia (IPM)
sebagai suatu ukuran komposit dari pembangunan manusia. Setelah itu ada tiga
indeks yang dikembangkan untuk melengkapinya yaitu : indeks kemiskinan manusia
(human poverty index), indeks yang berkaitan dengan gender (gender-related
development index) dan ukuran pemberdayaan gender (gender empowerment measure).
Indeks kemiskinan manusia mencerminkan
distribusi kemajuan dan mmengukur yang masih ada. IKM mengukur deprivasi untuk
dimensi yang sama dengan pembangunan manusiaa yang mendasar seperti IPM. Indeks
pembangunan berkaitan gender mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan
menggunakan indiktor yng sama dengan IPM, tapi menangkap ketidaaksetaraan
pencapaian antara pria dan wanita.
makasih kak udah share infonya (y)
ReplyDeletesangat bermanfaat