selamat pagi teman-teman , pagi ini aku akan menuliskan ciri-ciri karakteristik jurnalistik televisi. semoga blog ini bermanfaat bagi pembaca. cekidott
KARAKTERISTIK
JURNALISTIK TELEVISI
Ciri khas dari
jurnalistik televisi adalah adanya penampilan anchor, narasumber, dan bahasa
yang digunakan.
a.
Penampilan anchor (penyaji berita)
Media
cetak menganddalkan rentetan kata-kata dan kalimat disertai ilustrasi dan foto.
Kekuatan berita media cetak pada aspek pemilihan kata (diksi), terutama untuk headline (judul) dan lead (teras berita)
sebagai pemikat pembaca.
Mayoritas
masyarakat indonesia masuk dalam kategori headlines readers (pembaca judul
berita) , masyarakat lebih banyak membaca judul berita daaripaada membaca
tuntas keseluruhan isi berita.
Dengan
penampilan audiovisual, televisi mampu memberi alternatif tontonan yang
informatif. Dalam kondisi apa pun televisi mampu memberi suguhan yang
menyenangkan. Kedudukan seorang anchor atau penyaji berita dan reporter
dimonitor juga mempengaruhi persepsi dan penerimaan penonton. Anchor yang
tampak memiliki interitas dan smart mampu menghipnotis penonton. Penampilan
anchor yang santai, bersahabat dan komunikatif mampu mengajak penonton untuk
lebih antusias mengikuti tayangan berita. Sebaliknya, jika penampilannya
terlalu kaku, formal sekali, dan kurang bersahabat serta tidak kelihatan
integritasnya maka penonton langsung memindahkan channel televisinya. Beberapa
orang diantaranya yang cukup melekat adalah Desy Anwar, Ira Kusno, Eva Yunizar,
Sandrina Malakiano, Fifi Aleyda Yahya, Chandra Sugarda, Mira Junior, Rosiana
Silalahi, Najwa Shihab, Lang Alamanda, Indiarto Priadi, Arif Suditomo, Adolf
Posumah.
b. Narasumber
Dalam
menyusun berita elektronik berita reporter dituntut memiliki keterampilan dalam
mengombinasikan fakta, uraian pendapat dan penyajian pendapat yang relevan dari
narasumbernya (J.B Wahyudi). Hal ini berkaitan dengan sistem penyiaran yang
sering digunakan, yakni sisttem ROSS. Dalam sistem ROSS penampilan dan data
dari narasumber mempunyai kedudukan yang berbeda-beda. Penyusunan berita
televisi harus berhati-hati. Kombinasi antara fakta dan uraian pendapat
narasumber harus harus disusun sedemikian rupa sehinggan penonton tidak cepat
bosan mendengar berita televisi yang disajikan umumnya bersifat instan. Seorang
reporter televisi dalam pengambilan berita harus mampu mengambil angel materi
berita secara variatif. Bisa saja dalam penyusunan berita pendapat narasumber pertama
diuraikan, dan sebaliknya. Kepandaian dalam menyusun berita menjaddi tuntutaan
seorang reporter.
Seorang
news editor juga harus lihai mengikuti kemauan reporter. Bisa jadi reporter
menginginkan angel tertentu tetaapi editor kurang jeli menangkapnya. Onong
uchyana effendi memberikan istilah naskah kamera. Menurutnya bagi penulis
naskah kamera bukan hanya faktor yang menyangkut what dan how yang harus
dipahami akan tetapi jawaban terhadap pertanyaan why itu yang harus dilakukan
dan mengapa begitu yang harus dilakukannya.
c. Bahasa
Setiap
negara pasti mempunyai bahasa yang berbeda-beda. Setiap orang menggunakan
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Tata bahasssa harus mendukung
keabsahan bahaasa untuk berbahasa secara lebih efektif dan efisien.
Apakah
bahasa ? bahasa adalah sisttem ungkapan melalui suara yang dihasilkan oleh pita
ssuara manusia yang bermakna, dengan satuan utamanya berupa kata-kata dan
kalimat yang memiliki kaidah-kaidah pembentuknya. Adam smith dalAM BUKUNYA THE
THEORY OF MORAL SENTIMENTS mengungkapkan bahasa manusia lahir karena kebutuhan
manusia untuk saling mengerti. Oleh karena itu, mereka mmenciptakan
bunyi-bunyian yang kemudin disepakati oleh kelompoknya. Bunyi-bunyi tersebut
dijadikn simbol untuk menyatakan objek tersebut. Teori ini dinamakan teori
sosial (keraf, 1984:2).
Perubahan
bahasa terus berkembang seperti bahsa gaul dan bahasa prokem yang digunakan
pemuda. Merupakan penyelewengan bahasa indonesia yang telah diresmikan dalam
peristiwa sumpah pemuda 28 oktober 1928 yang lalu.
sekian dan terimakasih
No comments:
Post a Comment