Thursday, March 10, 2016

cerpen fisika dan nokia 1112



FISIKA DAN NOKIA 1112
            7 tahun yang lalu adalah masa dimana aku menjalani jenjang sekolah menengah pertama. Dimana saat itu, aku sedang duduk di bangku kelas 1 SMP. Begitu banyak hal-hal baru yang ku dapati disana, sama halnya dengan beberapa mata pelajaran yang belum pernah ku temui di sekolah dasar. Dengan penuh semangat setiap harinya, aku melewati hari-hari di sekolah, sampai akhirnya aku bertemu dengan seorang guru yang masih muda, cantik,dan juga ramah. “wah ternyata di SMP masih ada juga guru yang baik” gurau ku. Beberapa hari kemudian ketika jadwal mata pelajaran fisika, aku dan dan teman-temanku merasa gelisah. Kami menerka-nerka guru seperti apa yang akan masuk ke dalam ruang kelas kami.
“hey, menurutmu bagaimana guru yang sebentar lagi akan masuk lewat pintu itu?” ujar salah seorang temanku sambil menunjuk ke arah pintu kelas kami. “Aku tidak tau, mungkin guru itu berbadan tinggi dan juga bersuara keras” jawabku. “tidak hanya itu saja, dia pasti berkepala botak, matanya melotot, dan ada sebatang rotan di tangannya. Huhhh, sangat menyeramkan” tambahnya untuk semakin menakutiku.
Tok. . .tok. . .tok. . .tok . . terdengar suara langkah sepatu, “selamat pagi anak-anak” sapanya sambil tersenyum. Dengan penuh kegembiraan kami membalas sapaannya. Ternyata guru fisika yang awalnya kami takuti adalah guru muda yang cantik dan ramah, yang sangat jauh dari terkaan. Kami begitu bersemangat belajar fisika olehnya, dia mampu menciptakan minat pada kami untuk belajar fisika. Sampai akhirnya aku berniat untuk lebih mendalami lagi mata pelajaran itu.
Hingga ketika SMA, aku begitu berharap mendapatkan hal yang sama dari guru fisika ku. Namun sangat jauh dari harapan, guru itu sangat berbeda dengan yang ku bayangkan. Dia sangat membosankan, dan sangat suka memberikan tugas. Hal itu membuatku tidak bersemangat setiap mata pelajaran fisika, dan akhirnya aku mengeluarkan nokia 1112 ku. Awalnya tersembunyi, namun tanpa ku sadari ternyata aku menggunakannya tanpa batasan, aku tersenyum, sambil membaca pesan di nokia 1112 ku.
Tiba- tiba “Fitri kemari” panggilnya. Seketika aku terdiam, dan menggelengkan kepalaku, karena aku sudah mengerti maksudnya “Kemari, dan bawa yang ada di tanganmu” tambahnya. Aku sangat ketakutan, dan berjalan pelan ke arahnya “jangan dong bu...” bujuk ku. “tak ada yang menyuruhmu untuk smsan ketika  pelajaran fisika” jawabnya. Saat itu aku begitu kesal padanya, aku melihat dia tersenyum sambil membaca pesan-pesan yang ada di nokia 1112 ku, mungkin dia mengingat masa mudanya yang tidak seindah itu. Kekesalanku pun bertambah, ketika dia membacakan pesan-pesan itu di depan kelas, banyak yang menetertawakanku, namun banyak juga yang berfikir bahwa itu adalah privasiku yang tidak layak untuk diketahuinya. Hal itu membuatku semakin tidak menyukainya, dan berharap untuk tidak bertemu lagi dengannya di tahun ajaran baru. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil jurusan IPS, hingga kini aku menjadi mahasiswa di Universitas Sumatera Utara tepatnya departemen Ilmu Komunikasi. Dan kini, sesekali ketika aku melewati Fakultas MIPA dan memandanginya dari dalam Lintas USU, tersenyumlah aku sembari mengingat akan fisika, dan nokia 1112 ku.

No comments:

Post a Comment